Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Senin, 07 Juni 2010

Ambisi, Modal untuk Kemajuan Karier





KOMPAS.com - Dalam hal apa pun, terutama karier, ambisi jelas diperlukan. Karena ambisilah yang menggerakkan seseorang untuk mencapai tujuan kariernya. Coba bayangkan jika kita bekerja tanpa ambisi. Tentunya, kita tidak akan bersemangat melakukan apa pun. Punya ambisi, tapi sedikit? Itu juga faktor utama kegagalan, karena jalan mencapai tujuan menjadi tersendat-sendat lantaran tidak memiliki motivasi.

Ambisi atau tidak seseorang bisa dilihat dari hasil kerjanya. Biasanya orang berambisi akan berusaha membuat hasil pekerjaannya di atas rata-rata, bukan asal jadi, atau demi memenuhi target.

Ambisi yang Negatif
Kalau ambisi bernilai positif, mengapa orang takut dicap ambisius? Jawabannya hanya karena ada sebagian orang yang dalam rangka mewujudkan ambisinya menjadi terobsesi, sehingga menghalalkan segala cara. Jadi jelas, ambisi yang negatif adalah bila demi mewujudkan keinginan, seseorang rela menabrak norma, nilai, dan etika.

Untuk membedakan ambisi positif dan negatif seperti ini. Misalnya, tahun ini ambisi Anda adalah menjadi senior manajer marketing. Bila ambisinya positif, maka aktivitas yang dilakukan lebih rajin melakukan riset pasar atau mencari terobosan-terobosan baru dalam pemasaran, serta mendorong tim untuk mencapai target. Bukannya secara diam-diam mencuri ide teman atau menjatuhkan rekan di depan atasan. Ini tentu saja melanggar nilai-nilai dan etika persahabatan.

Sebagai orang yang berambisi, Anda juga perlu tahu kapan ambisi mulai dianggap berlebihan. Tanda-tandanya mudah dikenali. Bila tak bisa membaca tanda pada diri sendiri, lihatlah reaksi rekan kerja. Berhati-hatilah bila rekan satu tim mulai ogah berdiskusi dengan Anda. Kalaupun datang, mereka lebih banyak diam dan pembicaraan satu arah, hanya dari Anda. Bila sebagai atasan, anak buah merasa tertekan bekerja di bawah Anda. Ini terlihat dari seringnya mereka melakukan kesalahan-kesalahan yang enggak perlu, selalu menghindar dan kreativitas menurun. Ambisi sudah berada di lampu merah bila rekan kerja banyak yang menolak berada dalam satu tim dengan Anda.

Meraih Ambisi
Agar ambisi mudah digapai, tentu diperlukan strategi. Anda bisa mulai dengan membuat ambisi yang realistis. Setelah itu, nilai kemampuan diri sendiri dan kondisi sekitar. Buatlah perencanaan kerja dan tenggatnya agar hasil pekerjaan lebih terarah. Kuncinya, siap bekerja keras dan fokus dalam bekerja.

Bila sebagai atasan, Anda juga perlu mengerahkan anak buah untuk menggolkan ambisi. Agar anak buah mendukung ide dan semangat Anda, cobalah lakukan hal-hal yang disarankan James O'Toole dalam bukunya Leadership A to Z: A Guide for the Appropriately Ambitious.

1. Lakukan perubahan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki tim Anda.
2. Menciptakan "pengikut" yang memiliki antusiasme sama dengan Anda.
3. Bersikap fleksibel. Bila anggota tim tidak bisa mengikuti langkah Anda, jangan ragu untuk mengubah strategi yang lebih realistis dengan kondisi yang terjadi.
4. Komunikasikan tujuan Anda kepada seluruh anggota tim dan mintalah pendapat mereka. Kadang banyak kepala lebih bagus daripada satu kepala.
5. Kendalikan setiap langkah untuk mewujudkan ambisi, tapi tidak secara berlebihan, misalnya dengan cara menekan anggota tim, karena ini bisa mematikan inisiatif dan kreativitas. Terutama bisa membuat mereka hengkang dari tim Anda.
6. Hati-hati dengan ego yang ingin menampilkan keberhasilan yang dicapai berkat kerja keras dan usaha sendiri. Kemukanan bahwa timlah yang melakukannya.
7. Asahlah kemampuan memimpin, yakni kemampuan memahami karakteristik anggota tim dan mendorong mereka untuk maju.
8. Jangan mengerjakan semua pekerjaan sendiri, percayakan sebagian pada yang lain.
9. Bila mengharapkan dukungan dan loyalitas anggota tim, perjuangkan pula hak-hak mereka di depan atasan.


sumber :http://female.kompas.com/read/xml/2010/06/04/13551520/ambisi.modal.untuk.kemajuan.karier

0 komentar:

Posting Komentar

 

Be The Best Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2009