Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Rabu, 09 Juni 2010

Pulau Jawa Terburuk Kualitas Lingkungan


Indeks kualitas lingkungan hidup Pulau Jawa merupakan yang terburuk di antara pulau-pulau besar lainnya. Sementara, indek kualitas lingkungan hidup terbaik diraih provinsi Sulawesi Utara.

Demikian yang disampaikan Plh Deputi bidang Tata Ruang Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Hermin Rosita. "Penilaian ini didasarkan pada kualitas air, udara, dan tutupan lahan," ungkapnya, Selasa (9/6/2010), di Jakarta.

Penilaian yang dilangsungkan dari tahun 2006-2009 ini membagi penilaian ke dalam dua kategori daerah yakni tingkat kepulauan atau pulau besar dan tingkat provinsi. Untuk kualitas lingkungan hidup terbaik menurut kepulauan atau pulau-pulau besar berdasarkan indeks berturut-turut dari yang terbaik hingga terburuk adalah Maluku dan Papua, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan provinsi, Sulawesi Utara ada di peringkat pertama. Kemudian diikuti Sumatera Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Bengkulu. Meski Jawa berada di posisi terbawah untuk indeks kualitas lingkungan hidupnya, tetapi pulau ini tetap di posisi teratas dalam jumlah kota metropolitan yang menerima anugerah Adipura.

Mengapa demikian? "Perlu dibedakan penilaian Adipura dengan Indeks Lingkungan Hidup karena Adipura lebih mengutamakan sistem pengelolaan sampah, sementara indeks lingkungan hidup dilihat dari tiga hal tadi," ujar Hermin.

Jawa berhasil delapan anugerah Adipura kategori kota metropolitan dari total sembilan kota yang mendapatkannya. Kota tersebut yakni Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Bekasi, Tangerang, dan Surabaya. Sementara satu kota lainnya di luar pulau Jawa adalah Palembang, Sumatera Selatan.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2010/06/08/16192684/Pulau.Jawa.Terburuk.Kualitas.Lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Be The Best Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2009