Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Minggu, 14 Maret 2010

Dulmatin Diduga Kuat Tewas


TEWASNYA dua gembong teroris paling dicari di Indonesia, yakni Dr Azahari dan Noordin M Top, ternyata belum menyurutkan aksi terorisme di Indonesia. Siang kemarin, tim Densus 88 Polri kembali mengepung dua tempat di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, yang menjadi tempat persinggahan tersangka teroris.

Terjadi baku tembak saat pengepungan yang menyebabkan tiga orang yang diduga teroris tewas. Seorang tersangka tewas di Warung Internet Multiplus, Jalan Siliwangi 6, Pamulang. Dua tersangka lainnya tewas dalam penyergapan di Gang Asem, Pamulang, di rumah seorang dokter bernama Fauzi.

Tersangka teroris yang tewas di Warnet Multiplus diduga kuat Dulmatin, gembong teroris yang tidak hanya menjadi buron pemerintah Indonesia, tetapi juga dunia internasional termasuk Amerika Serikat.

Sumber Media Indonesia di kepolisian menyebutkan sidik jari di komputer, tempat tersangka teroris tengah berusaha mengirim surat elektronik, cocok dengan sidik jari Dulmatin.

Keterangan resmi Polri menyebutkan tiga tersangka teroris yang tewas itu ialah YI, R, dan H. "Jenazah ketiganya sedang diidentifikasi di RS Kramat Jati," kata Kadiv Humas Polri Irjen Edward Aritonang dalam konferensi pers, kemarin.

YI disebut-sebut sebagai Yahya Ibrahim, yang tidak lain adalah nama samaran Dulmatin. Nama asli Dulmatin adalah Joko Pitono. Namun, ia memiliki sejumlah nama alias.

Cocokkan DNA

Pusat Laboratorium Forensik Polri sedang mencocokkan jenazah Yahya Ibrahim dengan DNA keluarga Dulmatin. Polisi mendapatkan informasi adanya persembunyian Dulmatin dan Umar Patek (buron teroris lainnya) di Pamulang. Namun, Polri hanya mendapati orang yang mirip Dulmatin.

"Sehingga kita cocokkan dengan DNA keluarga Dulmatin," ujar sumber itu.

Sumber tersebut juga menyatakan Polri sudah mendapatkan dua sampel DNA keluarga Dulmatin. "Tinggal menambah satu sampel DNA lagi."

Pengepungan di Warnet Multiplus yang berada di seberang Situ Pondok Benda, Pamulang, itu berawal ketika warnet tersebut didatangi seseorang berbadan tinggi, besar, dan berjenggot pendek. Ia langsung naik ke lantai II warnet tersebut.

Begitu laki-laki yang mengenakan jaket hitam tersebut masuk ke bilik 9, tiba-tiba datang dua anggota Densus 88 yang meminta kepada konsumen dan karyawan warnet tiarap.

Saat itu juga terjadi baku tembak yang menyebabkan laki-laki yang diduga kuat Dulmatin itu tewas seketika. Ia tampak memegang senjata revolver 38 di tangan kanannya. (SM/Mar/Pri/AS/X-10)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2010/03/03/128383/265/114/Dulmatin-Diduga-Kuat-Tewas

0 komentar:

Posting Komentar

 

Be The Best Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2009