BARITO KUALA, KOMPAS.com - Sekitar 450 kilometer atau 30 persen dari total 1.500 kilometer kawasan mangrove di sepanjang pantai Kalimantan Selatan rusak. Kerusakan yang terjadi pada titik-titik tertentu itu disebabkan pembukaan tambak dan pemanfaatan untuk pelabuhan.
"Penyebabnya ada yang sengaja dibuka untuk tambak dan pembukaan pelabuhan khusus untuk batubara," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalimantan Selatan Rakhmadi Kurdi Selasa (11/5/2010).
Untuk mengembalikan kelestarian daerah mangrove tersebut, BLHD Kalimantan Selatan dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala, Selasa (11/5), melakukan penanaman 1.000 batang bibit mangrove di Pulau Kaget, Kecamatan Tabunganen, Barito Kuala.
Pulau Kaget yang memiliki luas sekitar 65 hektar merupakan cagar alam dan salah satu tempat hidup bekantan. Namun, separo kondisi mangrovenya telah rusak akibat pembukaan lahan untuk pertanian. Ada juga kerusakan yang diakibatkan pemanfaatan akar tunjang mangrove untuk tutup botol oleh masyarakat.
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2010/05/11/11002166/Tambak.dan.Pelabuhan.Ancam.Mangrove
0 komentar:
Posting Komentar