Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Jumat, 09 April 2010

Bukan Lupa, Tapi Belum Tahu Tekniknya



Palmerah, Warta KotaBanyak orang yang mengeluh daya ingat menurut begitu usianya bertambah. Namun menurut Irwan Widiatmoko, hal itu bisa dicegah jika mengerti teknik mengingat yang tepat.


"Banyak orang merasa daya ingat mereka kurang atau lemah. Itu terjadi karena mereka belum menemukan teknik atau cara yang tepat untuk mengingat informasi -informasi yang dibutuhkan tersebut," kata Irwan yang dikenal sebagai Mr SGM, karena dia mengarang buku Super Great Memory.


Hal itu disampaikan Irwan di hadapan 170 peserta School Gathering : "Sharing for Educational Innovation", yang diadakan oleh TB Gramedia Puri Indah di Ballroom Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta, Sabtu (20/3).


Irwan hadir sebagai salah satu pembicara dalam seminar itu, untuk membagi ilmunya bagaimana memberdayakan otak dengan efektif, sehingga informasi-informasi tetap teringat saat dibutuhkan. Teknik itu berhasil ditetapkan Mr SGM yang dikenal sebagai seorang master trainer di Brain's Power Indonesia, sehingga dia kini menyandang rekor daya ingat dari Museum Rekor Indonesia (Muri).


Metode yang digunakan Irwan adalah membuat cerita yang menarik untuk informasi-informasi tersebut. Menurut dia, manusia lebih mudah mengingat sebuah cerita dibanding informasi-informasi yang hadir dalam bentuk tunggal.


Sebagai pembicara kedua hadir Wiwied Firmansyah. SS, Staf Senior Brand Development Manager. Dia mewakili Sutanto Widura pengarang buku Memory Champion. Dan di sesi kedua, Wiwied menyampaikan materi "Revolusi Belajar Sesungguhnya Melalui Manajemen Otak". Salah satu cakupan materinya, yakni bagaimana trik guru dalam mengajar agar materi pelajaran yang disampaikan disukainya muridnya.


Metode yang digunakan Wiwid untuk mengingat sebuah informasi adalah mengaitkan informasi itu dengan sebuah peristiwa besar. Dia mencontohkan, manusia lebih ingat peristiwa dalam hidupnya pada tanggal 11 September 2001 karena pada tanggal tersebut terjadi serangan terhadap gedung World Trade Center di New York.


YS Heri Wibowo, kepala TB Gramedia Puri Indah, selaku penggagas acara tersebut mengatakan bahwa seminar ini sebagai wujud pengaktulisasian visi perusahaan, yakni memberikan pencerahan dan memajukan kehidupan bangsa. "Kami akan terus melakukan inovasi untuk dapat memberikan pelayanan, salah satunya di bidang pendidikan. Seperti dalam kegiatan ini, intinya kita coba menjembatani dan memberikan solusi antara pendidik dengan siswa," kata Heri.


Mereka yang hadir dalam seminar itu dari kalangan pendidik seperti guru, kepala sekolah, dan pustakawan dari Jabodetabek. Acara seperti ini disambut positif peserta seminar, seperti diungkapkan Teguh Santoso, pengajar dari SMAK Penabur Brilliant Class di Gading Serpong, Tangerang. Dia mengatakan, anak didiknya di kelas brilliant rata-rata memiliki IQ 140, namun mereka mengalami kesulitan dalam menghafal mata pelajaran sejarah, geografi. Selama ini para siswanya konsen dengan pelajaran eksakta. "Di seminar ini saya coba mencari informasi dan seperti apa solusinya agar siswa yang biasanya orientasi belajarnya dengan logika, tapi di satu sisi tetap bisa cepat menghafal materi pelajaran yang lain," kata Teguh.Sambutan positif juga diutarakan Sr Brigitta PIJ, Kepala Sekolah TK Sang Timur, Cileduk, Tangerang. "Untuk anak TK yang memang benar-benar baru belajar basic, perlu mendapatkan metode yang tepat dan tentunya sangat berguna di kemudian hari," kata Sr. Brigitta. (Agung Nugroho)


0 komentar:

Posting Komentar

 

Be The Best Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2009